Kamis, 25 November 2010

TUGAS 4

Sebutkan sifat iklan....


Sifat-sifat itu antara lain :
a. Abstrak (abstractness)
Meskipun dalam beberapa kasus, iklan dapat diwujudkan dalam bentuk spanduk, baliho atau media periklanan lainnya yang berwujud secara fisik namun pada dasarnya hakikat iklan itu tidak berwujud atau abstrak. hal ini dikarenakan esensi iklan itu adalah pesan atau berita yang dibuat perusahaan yang tentu saja sifat pesan adalah abstrak.
b. Penyajian publik
Iklan bersifat general, umum dan lazim karena tujuan iklan adalah untuk dikomsumsi oleh masyarakat secara umum dan bersifat standar.
c. Kemampuan meresap
Iklan yang baik adalah iklan yang mempunyai kemampuan untuk meresap dan dimaknai sesuai dengan keinginan pemasang iklan.
d. Ekspresi yang diperkuat
Iklan yang baik harus mempunyai kemampuan untuk memperkuat ekspresi produk atau jasa dan bahkan citra perusahaan yang diiklankan melalui sarana warna, bentuk, animasi, suara dan pemilihan kata yang tepat.
e. Tidak mengenai orang tertentu
Iklan yang baik tidak menggambarkan atau ditujukan kepada seseorang secara subjektif melainkan bersifat umum

                                                                                   SUMBER: SHVOONG.COM

iklan mempunyai sifat-sifat :
1. Public Presentation, yaitu iklan memungkinkan setiap orang menerima pesanan yang sama tentang produk yang di-iklan-kan.
2. Pervasiveness, yaitu pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk menetapkan penerimaan informasi.
3. Amplified Expresiveness, yaitu iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggoyangkan audience.
4. Impersonality, yaitu bersifat memaksa audience untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang menolong.


                                             SUMBER:  WIKIMWDYA  ( Berbagi Ilmu Pengetahuan )

                                                                                                                              
Sifat Iklan dalam konteks komunikasi

1) Informasi dan Persuasi
Kata-kata seperti Informasi dan persuasi nampaknya sederhana. Namun, dari dua kata itulah terdapat ciri proses komunkasi. Informasi artinga memberi tahu apa yang dimaksudkan oleh pemberitahu / komunikator yang dalam hal ini diwakili oleh “iklan” untuk menunjukan adanya garis hubungan antara seseorang yang ingin menjual produknya kepada seseorang yang lain yang membutuhkan produk itu. Kunci periklanan justru terdapat pada kecanggihan merumuskan informasi itu ( Bagaimana memasarkan, dan siapa saja yang membutuhkan ).
Persuasi, dalam proses komunikasi sangat dibutuhkan karena aktivitas perpindahan informasi harus mengandung daya tarik dan menggugah suatu perasaan tertentu.
2) Pengontrol informasi
Karena informasi mengenai suatu produk tertentu disebarluaskan melalu media massa dan bersifat terbuka, maka sebelum dimasukan ke media informasi harus menempuh tahapan tertentu. Bisa meliputi isi, penggunaan waktu, ruang, dan tujuan khalayak sasaran.
3) Media Komunikasi Massa
Perbedaan iklan dngan teknik komunikasi pemasaran yang lain adalah dalam hal komunikasi nonpersonal. Maksudnya adalah dalam komunikasi iklan terdapat alur komunikasi antara si pemasang iklan / sponsor dengan orang pembuat jasa iklan.

                                       SUMBER: FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNPI CIANJUR


ciri - ciri iklan..:
1.      Iklan bertanda asterisk (*)
Iklan ini termasuk iklan menipu dan biasanya dengan tanda asterisk (*). Kalau tampak dari kejauhan sejauh mata memandang, atau kalau sekilas waktu baca dan waktu lihat, maka tanda asterisk ini enggak “bunyi”.  Justru pengiklan yang tak beretika memang bermaksud mengecoh konsumen. Oleh karena itu, tanda asterisk (*) jadi obat penawar yang mujarab.

        Tahu-tahu berlalunya waktu cepat sekali, eh konsumen yang disasar — setelah terpaku pada bunyi iklan yang menarik hati itu — sudah berada di depan barang yang diiklankan. Siap beli, siap ambil, dengan catatan tanda asteriks menunjukkan bahwa barang yang diiklankan hanya produk tertentu, misalnya. 
             2.  Iklan inden (dan berhadiah)
        Nah, ini dia ada iklan terbaru dengan mobil dan motor terbaru, terkini, terandal. Sekarang cobalah amati dengan cermat, selain bisa inden, artinya pembeli bisa pesan dulu, eh ndilalah berhadiah pula. alamak. Puri gonggo, kelelawar bulu kuduk, gajah bleduk, itu iklan betul-betul akal-akalan pengiklan memasuki era TIK. Dahsyat sekali pengaruh iklan produk inden! Calon pembeli sungguh-sungguh terpuaskan membeli produk yang belum ada barang. Di tangan produsen barang yang dijual sebetulnya belum ada, kalau toh ada sebagai sample atau contoh produk. Lantas, sebagai tanda jadi atas pembelian barang yang ditawarkan, patut dan sepantasnya pembeli menerima hadiah. Busyettt, …. luarbiasa. Strategi pengiklan yang strategis dan jitu. Biasanya strategi penjual memuaskan dan mengikat pembeli membuat produsen memiliki modal usaha dan modal kerja diawal. Vitamin D alias duit yang masuk dari barang inden sudah cukup untuk mengetahui jumlah mobil dan motor yang harus diproduksi, misalnya. 
             3.  Iklan berhadiah bagi 1.000 pembeli pertama
  H   Bagi seribu pembeli pertama pastilah hadiah siap ditangan. Jangan ragu, berapa pun pembeli yang masuk ke penjual, jumlah seribu cukup sulit mendeteksinya. Apalagi kalau unit usaha bercabang-cabang. Hadiah menyebar ke pembeli belum bisa merata, kalau hadiah habis, penjual bisa meminta lagi ke cabang yang lain. Pokoknya, seribu pembeli pertama tampaknya tiada hitungan yang masuk akal. Alat ukur yang dipakai untuk mengetahui seribu pembeli pertama tercapai masih masuk kategori akal-akalan penjual plus pengiklan. 
             4. Iklan bersyarat dan ketentuan berlaku
        Teks syarat dan ketentuan berlaku letaknya tersimpan, di sudut, di tengah, dan kecil ukuran jenis hurufnya. Pembeli mula-mula senang begitu iklannya merasuk ke relung hati  hingga sampai pada rencana atau respons untuk memiliki barang. Namun, ketika tiba pada ayat syarat dan ketentuan berlaku, banyak calon pembeli jadi kecewa ketika ketentuan dan syarat itu tidak ada pada diri pembeli. Apa lacur, si calon pembeli sudah ada di depan penjual, …. 
             5. Iklan berbonus pulsa
        Lagi-lagi daya tarik iklan dengan memberi bonus pulsa kian  menjadi-jadi. Sekali kirim surat-menyurat singkat atau SMS dengan vendor atau operator, bonus pulsa ada ditangan. Bonus ada ditangan setelah kirim-mengirim berkali-kali atau terjadi jika pengirim menjawab pertanyaan yang muncul dari perusahaan penyelenggara. Kalau pengirim menuruti perintah dengan teratur, bonus barulah diberikan. Jenis bonus ini tidak konkret karena pengirim wajib menunggu otorisasi penyelenggara. 
             6. Iklan hanya barang tertentu

Sale 50% wah gede banget, lumayanlah. Harga sepatu asli buatan negeri paman Sam berbanderol Rp300.000, misalnya kalau diskon 50% bukan main murahnya. Pola iklan ini mujarab untuk mengecoh calon pembeli. Setelah menimang-nimang, menimbang-nimbang, akhirnya memilih barang yang cocok, sampai di kasir bukan rasa senang yang muncul, melainkan rasa kecewa. Apalagi kalau rasa kecewa ini baru muncul di rumah kediaman atau tempat tinggal alias saat tiba di rumah. Dua kali lipat rasa kecewa muncul. Begitu komplain, balik lagi ke penjual, ternyata betullah harga yang digesek berlaku tanpa diskon. Lalu telusuri saja kenapa hal itu terjadi? Jawabannya mudah saja. Diskon hanya berlaku pada produk tertentu. Cuma teks produk tertentu seperti tampak pada dua foto di atas karya Wisnu Nugroho, redaktur Info Komputer di Wisma Kota BNI 46 Jenderal Sudirman Jakarta sebagai bukti iklan atau billboard/poster pengecoh untuk calon pembeli yang salah alamat, tapi sudah sudi mampir di gerai penjual berdiskon gede.
Prinsip pembeli sebetulnya mudah saja kalau berhasrat menginginkan barang dengan harga diskon. Belilah barang yang benar-benar sudah tahu dan perlu untuk dimiliki. Tanpa pengetahuan dan keperluan yang mumpuni, pembeli sering “tertipu”. Pokoknya, mana ada penjual yang mau merugi atas barang dagangan yang dijajakan, sekecil apa pun ongkos yang mesti dikeluarkan untuk beriklan.*** 

                                                               sumber: jhonherf.wodpress
  1. Demo: Iklan jenis ni memang yang paling asas dalam sebarang promosi produk dan perkhidmatan
  2. Keperluan dan masalah: Dalam kehidupan seharian kita, memang tak lekang daripada masalah. Huraian masalah akan dibentangkan dan produk atau servis akan diperkenalkan.
  3. Penonjolan Masalah yang Beraneka dan Berlainan: Dengan teknologi grafik komputer, kesan audio dan visual dapat menjadikan fantasi menjadi seakan-akan realiti.
  4. Perbandingan: Pernah tengok iklan sabun basuh tak?
  5. Kisah Teladan: Kebanyakan iklan jenis ini akan mempunyai naratif yang panjang dan memberi impak emosi yang mendalam terutamanya kepada mereka yang pernah melalui pengalaman yang berkaitan.
  6. Kelebihan menjadi tunjang jalan cerita: Cara ini pada pendapat penulis kurang digemari oleh pengiklan kerana memerlukan penonton berfikir sejenak. Dengan kewujudan teknologi terkini, tumpuan penonton mudah beralih dan tidak memberikan impak yang lama.
  7. Testimoni: Selalu digunakan dalam pengiklanan secara langsung contohnya Smart Shop, Media Shoppe dan sebagainya
  8. Karakter Rekaan dan Selebriti Terkenal: Satu cabaran dalam iklan kategori ini adalah menggunakan ‘ikon’ serta menyelitkan dan menghubungkaitkan jenama kepada penonton.
  9. Penggunaan Simbol, analogi dan kesan visual yang menonjol: membuat demonstrasi kelebihan produk dan mengapa produk tersebut berkesan dalam menyelesaikan masalah berkaitan.
  10. Mewujudkan hubungkait dengan gambaran pengguna/penonton: Pengiklan akan memaparkan jenis-jenis pengguna dengan harapan pengguna akan merasakan kaitan di kalangan mereka. Bergantung kepada pasaran sasaran, selalunya pelakon berwajah cantik akan dipaparkan tetapi kadangkala orang kebanyakan akan dipaparkan juga.
  11. Penggunaan personaliti yang unik: Tempat asal atau sejarah yang mantap selalunya akan digunakan seperti iklan BMW di mana keunggulan teknologi dari Jerman.
  12. Tidak masuk dek akal: Iklan jenis ini semakin popular. Walaupun kedengaran agak janggal, tapi keberkesannya terbukti dengan sejumlah ramai yang akan memandang/menonton lebih daripada dua kali..
                                                                                           sumber : www.laadvamore.com
ciri ciri iklan yang baik harus memiliki kriteria di bawah ini :
  1.  Mempunyai sasaran yang jelas,dengan menentukan target konsumen ada target utama dan target kedua,ini juga untuk menentukan media pasang iklan dan penetapan target konsumen tergantung pada kualitas,harga,distribusi(jangkauan pemasaran)
  2. Mempunyai fokus atas hal yang ingin di komunikasikan dari produk dan jasa yang di iklankan.
  3. Mempunyai daya tarik tertentu hingga konsumen yang di sasarnya bisa berhenti untuk memperhatikan isi iklan,selain kata kata menarik,daya tarik iklan muncul dari desain layout yang menarik.
  4. Sajikan iklan dengan menarik karena suatu iklan dengan isi pesan bagus jika tidak di sajikan bagus tak akan menarik.
  5. Komunikasi iklan memiliki empat unsur utama yaitu : 
  • Pengirim iklan adalah produsen atau dalam bisnis periklanan di wakili biro iklan 
  • Isi iklan dalam iklan ada headline kalimat singkat tidak lebih dari 10 kata dan di harapkan konsumen langsung dapat banyak informasi mengenai produk dan jasa body copy adalah informasi tambahan bila konsumen tertarik.
  • Media komunikasi tempat iklan di sajikan baik di media cetak,media elektronik atau media lainnya antara lain media internet yang penetrasinya di indonesia masih kurang,billboard dll.
  • Penerima iklan konsumen yang di sasar produk barang atau jasa kita 
     6.    Pilihlah slogan dengan kata kata padat dan berisi yang merupakan gambaran terhadap headline  di mana konsumen dapat membaca lebih detail.
                                                        
                 source:http://matamerahadv.wordpress.com/2009/05/14/ciri-ciri-iklan-yang-baik/

Fungsi Iklan 
Inilah Fungsi Iklan Dalam Pemasaran - Iklan yang berarti pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media (Kasali.1995:9). Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti (Pujiyanto.2001:3-4). Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan (Jefkins, 1997:18).

Ralph S. Alexander dalam Jefkins (1997:110) merumuskan dengan Association Marketing Association (AMA), bahwa iklan menegaskan empat pokok batasan, yaitu;


1) penyajian gagasan terhadap barang, yaitu suatu bentuk iklan yang ditampilkan

berdasarkan konsep produknya,
2) iklan ditujukan kepada kalayak, yaitu iklan dapat menjangkau masyarakat kelompok besar yang dipersempit menjadi kelompok pasar,
3) iklan mempunyai sponsor yang jelas, yaitu terciptanya iklan atas pemrakarsa perusahaan yang membiayainya,
4) iklan dikenai biaya penyajian, yaitu dalam penyebaran, penerbitan dan penayangan atas biaya perusahaan.

Fungsi iklan
dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan kepuasannya. Agar iklan berhasil merangsang tindakan pembeli, menurut Djayakusumah (1982:60) setidaknya harus memenuhi kriteria AIDCDA yaitu:

Attention : mengandung daya tarik

Interest : mengandung perhatian dan minat
Desire : memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki
Conviction : menimbulkan keyakinan terhadap produk
Decision : menghasilkan kepuasan terhadap produk
Action : mengarah tindakan untuk membeli

Berdasarkan konsep AIDCDA, promosi periklanan harus diperlukan pengetahuan yang cukup tentang pola perilaku, kebutuhan, dan SEGMEN PASAR. Konsep tersebut diharapkan konsumen dapat melakukan pembelian berkesinambungan. Segala daya upaya iklan dengan gaya bahasa persuasinya berusaha membuat konsumen untuk mengkonsumsi, yang tidak memperdulikan status sosialnya. Cak Nun berpendapat;” iklan adalah anak jadah kebudayaan”, yaitu bagaimana cara mengolah kelemahan produk menjadi kelebihan itulah fungsinya sebagai ujung tombak pemasaran (Blank Magazine.

2002: 20).
                                                                                sumber: http://www.forumkami.com

Iklan sangat penting karena memiliki fungsi komunikasi yang kritis, yaitu: (Shimp,2000)
1.Menginformasikan
Iklan membuat konsumen sadar akan adanya produk baru, memberikan informasi mengenai merk tertentu, dan menginformasikan karakteristik serta keunggulan suatu produk.
Pada tahap awal dari kategori produk, iklan sangat diperlukan untuk membangun permintan primer (kotler). Iklan merupakan bentuk komunikasi yang efisien karena mampu meraih khalayak luas dengan biaya yang relativ rendah.

2.Membujuk
Tujuan ini sangat penting pada tahap persaingan, dimana perusahaan ingin membangun permintaan selektif untuk produk tertentu (Kotler, 2000:578). Bebrapa iklan menggunakan comparative advertising yang memberikan perbandingan atribut dari dua atau lebih merk/produk secara eksplisit.
Iklan yang efektif akan membujuk konsumen utnuk mencoba menggunakan/mengkonsumsi suatu produk. Kadang-kadang iklan dapat mempengaruhi permintaan primer yang membentuk permintaan untuk seluruh kategori produk. Seringkali iklan ditujukan untuk membangun permintaan sekunder yaitu permintaan untuk merk perusahaan tertentu.
3.Mengingatkan
Iklan dapat membuat konsumen tetap ingat pada merk/produk perusahaan. Ketika timbul kebutuhan yang berkaitan dengan produk tertentu, konsumen akan mengingat iklan tentang produk tertentu. Maka konsumen tersebut akan menjadi kandidat pembeli. Iklan dengan tujuan mengingatkan ini sangat penting unruk produk matang (kotler, 2000:579)
4.Memberikan Nilai Tambah
Iklan memberikan nilai tambah terhadap produk dan merk tertentu dengan cara mempengaruhi persepsi konsumen. Iklan yang efektif akan memberikan nilai tambah produk sehingga produk dipersepsikan lebih mewah, lebih bergaya, lebih bergengsi, bahkan melebihi apa yang ditawarkan oleh produk lain, dan secara keseluruhan memberikan kualitas yang lebih baik dari produk lainnya.
5.Mendukung Usaha Promosi Lainnya
Dapat digunakan sebagai alat pendukung usaha promosi lainnya seperti sebagai alat untuk menyalurkan sales promotion, pendukung sales representative, meningkatkan hasil dari komunikasi pemasaran lainnya.
Disamping itu, menurut Tellis (1998) periklanan memberikan dampak terhadap produksi massal dibutuhkan kemampuan suatu perusahaan untuk melayani pasar yang luas. Perusahaan harus memberi merk produknya dengan nama yang unik sehingga konsumen melakukan permintaan terhadap suatu barang tertentu. Jadi, produksi massal dan pemasaran dapat menguntungkan bila telah memiliki merk. Kedua, produksi massal membutuhkan kemasan yang baik. Sehingga perusahaan dapat memberi merk pada kemasan dengan desain dan nama yang unik. Oleh karena itu iklan merupakan alat komunikasi perusahaan terhadap konsumen untuk menyampaikan kualitas produk yang unik yang dapat dilihat dari kemasan unik dan merk produk yang dihasilkan.

                                                                                       sumber: http://kuliah.dagdigdug.com
 
Fungsi iklan adalah alat komunikasi dari proses pemasaran. Sebagai teknik
komunikasi, iklan dapat memaparkan sejumlah uraian dengan tujuan dan
sasarannya masing- masing. Tanpa iklan badan usaha tidak akan dapat membawa
produk-produk baru untuk mendapatkan perhatian konsumen yang cukup banyak.
Dalam waktu yang singkat badan usaha mengeluarkan biaya yang sangat besar
untuk menciptakan, mengembangkan, memproduksi, dan mendistribusikan.
Promosi dalam bentuk berbagai media memiliki dampak yang sangat besar
pengaruhnya terhadap pola konsumsi serta perubahan keputusan dari konsumen.
Pada dasarnya fungsi iklan adalah untuk menarik minat konsumen dalam membeli
produk. Berbagai cara dilakukan digunakan untuk menciptakan iklan yang
menarik konsumen. Bila diperhatikan ada 2 macam iklan yaitu iklan yang saling
menjatuhkan produk pesaingnya (bersifat kompetitif) secara langsung dan iklan
yang bersifat edukasi (mendidik konsumen). Pada kedua iklan yang berbeda
konsep tersebut, yaitu competitive advertising dan educative advertising, penulis
ingin meneliti isi iklan dan dampaknya terhadap pengaruh pengambilan
keputusan membeli sabun Dove.
Dengan menggunakan kuesioner, peneliti menyebarkan 360 kuesioner
untuk mendapatkan data minimal 349 sampel yang diperlukan. Data diolah
dengan menggunakan analisa deskriptif dan ANOVA.
Diperoleh kesimpulan dari analisa adalah iklan yang paling mempengaruhi
minat pembelian adalah iklan edukatif karena memiliki nilai determinasi lebih
tinggi dibandingkan dengan nilai korelasi pada iklan kompetitif. Pada media
televisi, cetak dan radio, penerimaan pesan iklan sabun Dove lebih mempengaruhi
minat pembelian daripada content iklan sabun Dove pada ketiga media.
Dari kesimpulan, penelitian ini masih memiliki beberapa kelemahan serta
peneliti memberikan saran untuk manajemen sabun Dove, yaitu mempertahankan
brand image dari produk sabun Dove yang terbaik yaitu mengandung pH yang
seimbang, meningkatkan frekuensi penayangan iklan baik di media cetak maupun
di media radio, lebih baik menampilkan iklan edukatif yang memiliki pengaruh
lebih besar terhadap minat beli daripada iklan kompetitif dan meningkatkan
content dari iklan sabun Dove.

                                                                                       sumber:  http://dewey.petra.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar