Kamis, 20 Maret 2014

Ku temukan sebelah sandal ku



Mungkin sandal kadang terabaikan, senang saat baru dan melupakan bila sudah usang, terkadang hilang pun tak dipedulikan. Namun sadarkah teman biarpun dia berada di bawah untuk digunakan, pernahkah kita tersadar jika sandal itu ditiadakan??
Ya terkadang memang hal yang hanya terlihat se kasat mata jauh akan perhatian kita.
Ya memang terkadang hal yang terbawahkan jauh dari  kepeduilian kita.
Jarang, bahkan hampir tidak ada rasa itu.
Menurut ku sandal adalah pelindung, pelindug dari panasnya aspal yang membentang dan dari hal-hal lain yang akan menyakiti telapak kaki kita. Akan sangat menghargai jika kalian memiliki arah pandang yang berbeda dengan sandal itu. namun , hal yang etrpenting adalah jika kita mengerti dan sadar bahwa apapun yang diciptakan akan selalu memberikan hal terbaik untuk kita.
Tapi tenang teman, untuk hal ini aku tidak akan membicarakan sandal lebih jauh, dalam tulisan ini sandal hanyalah sebuh penggnati kata yang memang terlalu sering diucapkan tapi memerlukan kata ganti untuk mengungkapkan.
Dengan sandal semua terkendali, hari-hari pun terpenuhi, semua yang kurang terlengkapi. Setapak demi setapak tak terhitung, karena sandal menemani setiap langkah gerak langkah ku.
Kini ku tersadar hidup akan hampa tanpa ada hal yang selalu menemani kita, menuntun kita dan mambimbing kita. Entah sekuat apapun kita, sehebat apapun kita, sejenius apa pun kita, tetap kitalah manusia, dengan kekurangan dan kelemahannya. Aku butuh sandal sebelah ku untuk melengkapi pegalaman hidupku.
Perjalanan kini di mulai, aku siap mencari sebelah sandalku yang masih tersimpan, tersembunyi dan menjadi rahasia.
Innama ‘amalu binniyat ‘ segala sesuatu itu tergantung pada niat, ku niatkan menapaki hidup ini dengan keikhlasan, kedamaian dan keharmonisan. Niat itu layaknya sarapan pagi. Siap untuk memompa tenaga yang telah berbaring sesaat dan mendorong untuk belari menutu garis finish.

------  bersambung ----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar