Mungkin sandal kadang terabaikan, senang saat baru dan
melupakan bila sudah usang, terkadang hilang pun tak dipedulikan. Namun
sadarkah teman biarpun dia berada di bawah untuk digunakan, pernahkah kita
tersadar jika sandal itu ditiadakan??
Ya terkadang memang hal yang hanya terlihat se kasat mata
jauh akan perhatian kita.
Ya memang terkadang hal yang terbawahkan jauh dari kepeduilian kita.
Jarang, bahkan hampir tidak ada rasa itu.
Menurut ku sandal adalah pelindung, pelindug dari panasnya
aspal yang membentang dan dari hal-hal lain yang akan menyakiti telapak kaki
kita. Akan sangat menghargai jika kalian memiliki arah pandang yang berbeda
dengan sandal itu. namun , hal yang etrpenting adalah jika kita mengerti dan
sadar bahwa apapun yang diciptakan akan selalu memberikan hal terbaik untuk
kita.
Tapi tenang teman, untuk hal ini aku tidak akan membicarakan
sandal lebih jauh, dalam tulisan ini sandal hanyalah sebuh penggnati kata yang
memang terlalu sering diucapkan tapi memerlukan kata ganti untuk mengungkapkan.
Dengan sandal semua terkendali, hari-hari pun terpenuhi,
semua yang kurang terlengkapi. Setapak demi setapak tak terhitung, karena
sandal menemani setiap langkah gerak langkah ku.
Kini ku tersadar hidup akan hampa tanpa ada hal yang selalu
menemani kita, menuntun kita dan mambimbing kita. Entah sekuat apapun kita,
sehebat apapun kita, sejenius apa pun kita, tetap kitalah manusia, dengan
kekurangan dan kelemahannya. Aku butuh sandal sebelah ku untuk melengkapi
pegalaman hidupku.
Perjalanan kini di mulai, aku siap mencari sebelah sandalku
yang masih tersimpan, tersembunyi dan menjadi rahasia.
Innama ‘amalu binniyat ‘ segala sesuatu itu tergantung pada
niat, ku niatkan menapaki hidup ini dengan keikhlasan, kedamaian dan keharmonisan.
Niat itu layaknya sarapan pagi. Siap untuk memompa tenaga yang telah berbaring
sesaat dan mendorong untuk belari menutu garis finish.
------ bersambung ----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar